Catatan kali ini q sedang ingin mengomentari beberapa komunitas yg ada
disekitar q, yg menurut q sudah bukan lagi sebuah komunitas yang sehat
sebagaimana visi misi di awal. Atau hanya pemikiran q saja yang terlalu kuno,
berharap orang lain lebih mampu menjaga hubungan baik antar sesama manusia dlm
perdamaian dan persaudaraan. Bagi beberapa org, yang mungkin banyak org, itu
adalah idealisme yang bodoh. Secara aq hidup dalam ruang lingkup
Enterpreuneurship, Karya seni, Kerajinan tangan & Birokrasi. Dimana banyak
hal yang menjadikannya semakin rumit.
Ada yg bilang "Begitulah bisnis kawan, dalam bisnis tidak ada
persaudaraan, yang ada hanya profesionalitas, persaingan, dan uang.."
OOOps..
Kalau begitu bisnis itu seperti icon Ibukota: kejam, sekejam Ibu Tiri..
Namun ada jg temen q yang bilang "Janganlah sampai masalah uang
merusak pertemanan, persahabatan dan persaudaraan.."
Duh, jd serius banget topik ini, padahal q hanya ingin mengungkapkan
hal hal yg membuat q nda nyaman.
Mungkin sebelum qt memutuskan untuk berkelompok dengan beberapa kepala
berbeda, semestinya memang qt harus bisa memilah2 dulu apa tujuan qt disana,
dan juga sebaliknya, apakah manusia2 lain di dlm kelompok itu juga sedemikian
rupa memiliki komitmen yang sama. Logika dasarnya, manusia saling berkelompok
didasarkan pada persamaan. Dr mulai persamaan hobi (interest), pekerjaan,
tujuan, nasib, kecintaan pada sesuatu subyek atau obyek, status sosial,
karakter, dan mungkin masih banyak lagi contoh2nya. Namun yg jelas, kesamaan
itu hanya satu diantara sekian banyak perbedaan yg nempel pada setiap masing2
individu di dlmnya. Nah, jika dr persamaan tersebut mereka kemudian berkumpul,
namun kurang adanya komitmen untuk mempertahankan kebersamaan yang sportif, sudah
jelas yang akan terjadi adalah perpecahan, munculnya kubu2 kelompok kecil yang
saling memusuhi atau terselubung. Dari yang sekedar duri kecil dalam daging,
bisa menjadi tumor ganas yg mematikan.
Sangat nda mudah menyatukan banyak kepribadian dan karakter di satu
wadah atas nama kebersamaan. Diperlukan keterbukaan, sifat sportif &
amanah, keikhlasan, penerimaan, terutama komitmen & mental yang baik. Satu
aja manusia bermental buruk dlm satu kelompok besar dapat sangat merusak.
Pengalaman pribadi yang pernah q alami demikian. Jadi karena ada satu orang
yang memiliki rasa tidak suka atau benci dengan anggota yang lain, dia mencari
sekutu dengan menghasut beberapa pihak sehingga di kemudian terbentuk dua kubu
terselubung. Syukurlah pada saat itu smuanya lbh cepat terbongkar sehingga
dapat segera kami selesaikan sebelum menjadi perpecahan serius. Di kisah
komunitas lain ada yang pecah karena anggotanya tidak cukup kompak, ada pribadi
yang merasa terlalu banyak berkorban dan ada pribadi yang memang suka
memanfaatkan orang lain. Faktor yang paling banyak jadi poin utama perpecahan
adalah pribadi yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan,
maupun memperoleh ketenaran, jika demikian tentu banyak sekali yg akan menjadi
korban.
Melawan kebiasaan buruk memang susah, apalagi untuk yang telah mendarah
daging. Dalam sejarahnya, dikenal bahwa jika ingin namanya masuk ke dalam
daftar yang diingat oleh unit2 penting dari pemerintah untuk kemudian diberi
sejumlah fasilitas adalah dengan "banyak memberi & banyak
pendekatan". Sehingga di kalangan tertentu muncul istilah senioritas,
dimana Sang Senior tersebut selalu dapat jatah khusus atas beberapa fasilitas,
sehingga nama nama baru kalopun dapat paling hanya "sesekali
beruntung" saja buat mengalihkan perhatian. Sang senior jd sedikit angkuh,
dengan alasan sibuk pameran sana sini dia nda sempat produksi, kemudian membeli
karya2 pengrajin lain dengan meminta harga murah. Jadi, apa yang kemudian
ditampilkannya di pameran2 sudah bukan murni produk dia sendiri lg, namun
diakuinya kepada semua pihak bahwa itu adalah produknya. Sudah terlalu sibuk
sehingga nda sempat memikirkan ide ide baru, sehingga menggunakan cara instan,
membeli karya2 orang lain untuk kemudian dibuat secara massal dan dijual dengan
harga yang lebih murah dari si empunya design. Yang lebih sakti lagi, ada yang
bahkan ngembat produk temen nya ketika sedang pameran bersama selama semalam
dua malam untuk kemudian dikembalikan lagi seolah2 barang tersebut ketlisut,
namun esoknya sudah nampak produk yang sama dengan harga jual yang jauh lbh
murah dan dipajang di tempat yang sama pula. Selain 'kejahatan' dalam hal
design dan orisinalitas produk, juga dalam hal sikut menyikut untuk mewujudkan
ambisinya. Demi untuk dapat fasilitas2 utama tersebut saling menjatuhkan juga
dilakukan, baik yang dengan cara halus maupun terang2an.
Bisakah dibayangkan, apa yang terjadi jika manusia2 dengan kepribadian
demikian berkumpul satu sama lain ditambah beberapa pendatang baru yang masih
lugu dan atau dengan orang2 yang baik dan jujur berada dalam satu wadah..???
Aq akan bilang salut sekali dengan si Ibu itu yang merelakan diri
menjadi pengurus, yang setiap hari berada diantara dinas dan pribadi2 yang
saling berebut itu, aq yakin dia sudah berusaha se-amanah mungkin, aq tau
seberapa ribetnya berada ditengah birokrasi dan manusia2 yang serba maunya
sendiri dan merasa serba benar itu. Sebenarnya aq ada di dalam wadah tersebut,
tetapi karena sedang non aktif jadi lebih banyak jadi penonton dan pendengar
saja. Awalnya sih, fun aja liad tontonan sinetron siaran langsung, di depan
melihat mereka saling memuji, di belakang mendengar mereka saling menjatuhkan,
melihat karya2 mereka yang sliweran saling mengaku dan sedikit bersitegang
tentang harga dan tentang jatah lapak. Tapi, lama lama bosan juga jika
ceritanya begitu mulu, nda bagus juga terus2an ngeliat tontonan2 negatif.
Semangat ya Bu Pengurus, q tau banget jenengan aslinya ya repot ngurus usaha
pribadi, plus masih harus kerepotan lg ngurus org banyak, dah gitu dibelakang
ibu pun masih banyak yang ngatain klo ibu g amanah lagi. Ndausah hiraukan deh,
yg penting sudah menjalankan tugas dan amanah dengan semaksimal mungkin, biar
aja yg buruk2 itu dapet rapornya sendiri, rejeki mah ngikut Bu, dijadiin ladang
amal aja.. Buat mbak2 q yang baik2, nda neko2, jujur dan banyak ngalahnya,
makasih banyak udah ngasih q banyak ilmu dan jalan untuk dapat sampai kesini,
udah banyak ngajarin aq tentang hal hal baik di dunia yang 'keras' ini. Meski
kalian didalam wadah ini serasa nda dianggap, atau serasa dimanfaatin sama si
itu dan si anu dan yang ono, cuek ajaaa kafilah tetep berkarya dan semesta pun
mengerti, karena q tau kalian berkarya dengan hati, karena q tau kalian semua
menjalankan usaha pun Lillahi Ta'Ala dan jujur.
Berkomunitas hendaklah dapat saling memberi manfaat, karena jika nda
ada satu pun hal baik menyertai maka untuk apa membuang waktu tenaga dan
pikiran untuk hal yang nda baik..??? Kalopun memang ada pribadi2 yang nda baikm
jika jumlahnya masih dalam batas stengah dari yang baik, dan nda secara
langsung mengganggu qt secara pribadi, lebih baik ndausah dihiraukan, tetap
fokus pada pribadi2 yang membangun dan saling mendukung. InshaAllah jika memang
ada jalannya maka kebaikan yang menang, hehehee.. Kalaupun kalah jadikan ladang
amal dengan masih menghargai komitmen bersama, dan jika sudah nda ada hal baik
yang dapat dipertahankan maka lebih baik mundur teratur dan terhormat.
Qt ndaiza mengatur semua orang yang berurusan dengan qt harus orang
baik, tapi setidaknya qt bisa mengambil sikap tegas untuk nda ikut bersikap
seperti orang2 yang tidak baik. Qt ndaiza mengatur orang agar nda berbuat jahat
sm qt, tapi qt bisa mewaspadai diri agar nda sampai memberi kesempatan untuk
dijahati. Qt ndaiza meminta kehidupan yang serba sempurna dengan orang2 baik
saja, tapi dengan qt berusaha menjadi baik, maka hal hal baik akan kembali pada
qt, jika tidak pada qt berarti untuk anak cucu qt.
-Pipiholic-
No comments:
Post a Comment
Leave Your Comment..