Pipiholic Art

Search

Tuesday, November 10, 2015

Ber-Komunitas vs Ber-Komitmen

Catatan kali ini q sedang ingin mengomentari beberapa komunitas yg ada disekitar q, yg menurut q sudah bukan lagi sebuah komunitas yang sehat sebagaimana visi misi di awal. Atau hanya pemikiran q saja yang terlalu kuno, berharap orang lain lebih mampu menjaga hubungan baik antar sesama manusia dlm perdamaian dan persaudaraan. Bagi beberapa org, yang mungkin banyak org, itu adalah idealisme yang bodoh. Secara aq hidup dalam ruang lingkup Enterpreuneurship, Karya seni, Kerajinan tangan & Birokrasi. Dimana banyak hal yang menjadikannya semakin rumit.
Ada yg bilang "Begitulah bisnis kawan, dalam bisnis tidak ada persaudaraan, yang ada hanya profesionalitas, persaingan, dan uang.." OOOps..
Kalau begitu bisnis itu seperti icon Ibukota: kejam, sekejam Ibu Tiri..
Namun ada jg temen q yang bilang "Janganlah sampai masalah uang merusak pertemanan, persahabatan dan persaudaraan.."
Duh, jd serius banget topik ini, padahal q hanya ingin mengungkapkan hal hal yg membuat q nda nyaman.

Mungkin sebelum qt memutuskan untuk berkelompok dengan beberapa kepala berbeda, semestinya memang qt harus bisa memilah2 dulu apa tujuan qt disana, dan juga sebaliknya, apakah manusia2 lain di dlm kelompok itu juga sedemikian rupa memiliki komitmen yang sama. Logika dasarnya, manusia saling berkelompok didasarkan pada persamaan. Dr mulai persamaan hobi (interest), pekerjaan, tujuan, nasib, kecintaan pada sesuatu subyek atau obyek, status sosial, karakter, dan mungkin masih banyak lagi contoh2nya. Namun yg jelas, kesamaan itu hanya satu diantara sekian banyak perbedaan yg nempel pada setiap masing2 individu di dlmnya. Nah, jika dr persamaan tersebut mereka kemudian berkumpul, namun kurang adanya komitmen untuk mempertahankan kebersamaan yang sportif, sudah jelas yang akan terjadi adalah perpecahan, munculnya kubu2 kelompok kecil yang saling memusuhi atau terselubung. Dari yang sekedar duri kecil dalam daging, bisa menjadi tumor ganas yg mematikan.

Sangat nda mudah menyatukan banyak kepribadian dan karakter di satu wadah atas nama kebersamaan. Diperlukan keterbukaan, sifat sportif & amanah, keikhlasan, penerimaan, terutama komitmen & mental yang baik. Satu aja manusia bermental buruk dlm satu kelompok besar dapat sangat merusak. Pengalaman pribadi yang pernah q alami demikian. Jadi karena ada satu orang yang memiliki rasa tidak suka atau benci dengan anggota yang lain, dia mencari sekutu dengan menghasut beberapa pihak sehingga di kemudian terbentuk dua kubu terselubung. Syukurlah pada saat itu smuanya lbh cepat terbongkar sehingga dapat segera kami selesaikan sebelum menjadi perpecahan serius. Di kisah komunitas lain ada yang pecah karena anggotanya tidak cukup kompak, ada pribadi yang merasa terlalu banyak berkorban dan ada pribadi yang memang suka memanfaatkan orang lain. Faktor yang paling banyak jadi poin utama perpecahan adalah pribadi yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan, maupun memperoleh ketenaran, jika demikian tentu banyak sekali yg akan menjadi korban.

Melawan kebiasaan buruk memang susah, apalagi untuk yang telah mendarah daging. Dalam sejarahnya, dikenal bahwa jika ingin namanya masuk ke dalam daftar yang diingat oleh unit2 penting dari pemerintah untuk kemudian diberi sejumlah fasilitas adalah dengan "banyak memberi & banyak pendekatan". Sehingga di kalangan tertentu muncul istilah senioritas, dimana Sang Senior tersebut selalu dapat jatah khusus atas beberapa fasilitas, sehingga nama nama baru kalopun dapat paling hanya "sesekali beruntung" saja buat mengalihkan perhatian. Sang senior jd sedikit angkuh, dengan alasan sibuk pameran sana sini dia nda sempat produksi, kemudian membeli karya2 pengrajin lain dengan meminta harga murah. Jadi, apa yang kemudian ditampilkannya di pameran2 sudah bukan murni produk dia sendiri lg, namun diakuinya kepada semua pihak bahwa itu adalah produknya. Sudah terlalu sibuk sehingga nda sempat memikirkan ide ide baru, sehingga menggunakan cara instan, membeli karya2 orang lain untuk kemudian dibuat secara massal dan dijual dengan harga yang lebih murah dari si empunya design. Yang lebih sakti lagi, ada yang bahkan ngembat produk temen nya ketika sedang pameran bersama selama semalam dua malam untuk kemudian dikembalikan lagi seolah2 barang tersebut ketlisut, namun esoknya sudah nampak produk yang sama dengan harga jual yang jauh lbh murah dan dipajang di tempat yang sama pula. Selain 'kejahatan' dalam hal design dan orisinalitas produk, juga dalam hal sikut menyikut untuk mewujudkan ambisinya. Demi untuk dapat fasilitas2 utama tersebut saling menjatuhkan juga dilakukan, baik yang dengan cara halus maupun terang2an.

Bisakah dibayangkan, apa yang terjadi jika manusia2 dengan kepribadian demikian berkumpul satu sama lain ditambah beberapa pendatang baru yang masih lugu dan atau dengan orang2 yang baik dan jujur berada dalam satu wadah..???
Aq akan bilang salut sekali dengan si Ibu itu yang merelakan diri menjadi pengurus, yang setiap hari berada diantara dinas dan pribadi2 yang saling berebut itu, aq yakin dia sudah berusaha se-amanah mungkin, aq tau seberapa ribetnya berada ditengah birokrasi dan manusia2 yang serba maunya sendiri dan merasa serba benar itu. Sebenarnya aq ada di dalam wadah tersebut, tetapi karena sedang non aktif jadi lebih banyak jadi penonton dan pendengar saja. Awalnya sih, fun aja liad tontonan sinetron siaran langsung, di depan melihat mereka saling memuji, di belakang mendengar mereka saling menjatuhkan, melihat karya2 mereka yang sliweran saling mengaku dan sedikit bersitegang tentang harga dan tentang jatah lapak. Tapi, lama lama bosan juga jika ceritanya begitu mulu, nda bagus juga terus2an ngeliat tontonan2 negatif. Semangat ya Bu Pengurus, q tau banget jenengan aslinya ya repot ngurus usaha pribadi, plus masih harus kerepotan lg ngurus org banyak, dah gitu dibelakang ibu pun masih banyak yang ngatain klo ibu g amanah lagi. Ndausah hiraukan deh, yg penting sudah menjalankan tugas dan amanah dengan semaksimal mungkin, biar aja yg buruk2 itu dapet rapornya sendiri, rejeki mah ngikut Bu, dijadiin ladang amal aja.. Buat mbak2 q yang baik2, nda neko2, jujur dan banyak ngalahnya, makasih banyak udah ngasih q banyak ilmu dan jalan untuk dapat sampai kesini, udah banyak ngajarin aq tentang hal hal baik di dunia yang 'keras' ini. Meski kalian didalam wadah ini serasa nda dianggap, atau serasa dimanfaatin sama si itu dan si anu dan yang ono, cuek ajaaa kafilah tetep berkarya dan semesta pun mengerti, karena q tau kalian berkarya dengan hati, karena q tau kalian semua menjalankan usaha pun Lillahi Ta'Ala dan jujur.

Berkomunitas hendaklah dapat saling memberi manfaat, karena jika nda ada satu pun hal baik menyertai maka untuk apa membuang waktu tenaga dan pikiran untuk hal yang nda baik..??? Kalopun memang ada pribadi2 yang nda baikm jika jumlahnya masih dalam batas stengah dari yang baik, dan nda secara langsung mengganggu qt secara pribadi, lebih baik ndausah dihiraukan, tetap fokus pada pribadi2 yang membangun dan saling mendukung. InshaAllah jika memang ada jalannya maka kebaikan yang menang, hehehee.. Kalaupun kalah jadikan ladang amal dengan masih menghargai komitmen bersama, dan jika sudah nda ada hal baik yang dapat dipertahankan maka lebih baik mundur teratur dan terhormat.
Qt ndaiza mengatur semua orang yang berurusan dengan qt harus orang baik, tapi setidaknya qt bisa mengambil sikap tegas untuk nda ikut bersikap seperti orang2 yang tidak baik. Qt ndaiza mengatur orang agar nda berbuat jahat sm qt, tapi qt bisa mewaspadai diri agar nda sampai memberi kesempatan untuk dijahati. Qt ndaiza meminta kehidupan yang serba sempurna dengan orang2 baik saja, tapi dengan qt berusaha menjadi baik, maka hal hal baik akan kembali pada qt, jika tidak pada qt berarti untuk anak cucu qt.

-Pipiholic-

No comments:

Post a Comment

Leave Your Comment..

Kesombongan nda akan membawamu kemana mana selain pada kehancuran